Setelah mendapatkan hak untuk mengembangkan wilayah konsesi, BEL melakukan beberapa studi & penelitian:

1996-1997, dibantu oleh Geosystem SRL, Italy: kegiatan eksplorasi dengan melakukan survey 200 titik resistivitas MT dan gravitasi.

2004, dibantu oleh Geosystem SRL, Italia, melakukan interpretasi MT 3-D, menunjukkan sumbat resistif ary hadir pada kedalaman 5 km di bawah permukaan laut dan overlay zona konduktif di permukaan laut.

 

Gravity Map

2003, West Japan Engineering Consultants (WestJEC), Jepang, melakukan studi kelayakan. Dengan menghitung panas tersimpan volumetrik, WestJEC menyimpulkan bahwa area pengembangan prospektif dapat menopang pembangkit listrik sebesar 143 MW setidaknya selama 30 tahun.

2004, Layman Energy Associates, Inc (LEA), USA. LEA menyimpulkan bahwa ada dua area sumber daya dengan luas gabungan 16,3 km2 berdasarkan hasil survei dan pemboran geofisika. Diantaranya adalah Gunung Tapak seluas 9,5 km2 dan kawasan Lesung-Sangayang seluas 6,8 km2. Cadangan energi juga diperkirakan berdasarkan analogi dengan bidang vulkanik suhu tinggi yang dikembangkan lainnya, dan metode ini digunakan untuk memperkirakan kapasitas pembangkit 25 tahun yang disesuaikan dengan risiko hingga 235 MW untuk gabungan wilayah sumber daya Tapak dan Lesung-Sangayang.

2005, Geothermex, Inc., USA, menunjukkan perkiraan cadangan minimum (90% probable) adalah 160 MW/30 tahun, perkiraan Median (50% probable) adalah 350 MW/30 tahun, Rata-rata adalah 390 MW/30 tahun, dan standar deviasi Rata-rata adalah 200 MW (GeothermEx , 2004).

2011, SKM Toshiba melakukan Pra-studi kelayakan di seluruh provinsi Bali.